Program makan bergizi gratis menjadi prioritas utama pemerintah Indonesia tahun 2025. Inisiatif ambisius ini bertujuan meningkatkan kualitas gizi anak sekolah secara menyeluruh. Pemerintah menargetkan seluruh siswa mendapatkan akses makanan bergizi tanpa biaya. Namun demikian, program ini menuai beragam tanggapan dari berbagai kalangan masyarakat.
Dukungan terhadap program ini datang dari kalangan pendidik dan ahli gizi. Mereka berpendapat bahwa nutrisi yang baik akan meningkatkan konsentrasi belajar siswa. Selain itu, program ini dapat membantu mengurangi angka stunting hingga 18 persen. Sekolah-sekolah seperti yang terdapat di SMP Negeri 10 Surabaya melihat dampak positif pada prestasi akademik siswa. Bahkan, program serupa telah diterapkan di berbagai lembaga pendidikan Islam terpadu dengan hasil menggembirakan.
Sementara itu, kritik muncul terkait aspek pendanaan dan keberlanjutan program. Beberapa pihak khawatir anggaran Rp 71 triliun tidak mencukupi hingga akhir tahun. Mereka juga mempertanyakan efektivitas distribusi makanan ke seluruh daerah Indonesia. Tantangan logistik dan koordinasi antar instansi menjadi perhatian utama para pengkritik program.
Namun demikian, implementasi makan bergizi gratis memberikan dampak ekonomi positif bagi UMKM lokal. Program ini memberdayakan para penyedia makanan di tingkat komunitas sekolah. Oleh karena itu, pemerintah terus melakukan evaluasi dan perbaikan sistem secara berkelanjutan. Dengan demikian, program ini diharapkan memberikan manfaat optimal bagi seluruh anak Indonesia.
Comments are closed